Langsung ke konten utama

Merry Christmas 2020

Another day to celebrate Christmas night (via online streaming). Although 2020 is a tough year for everyone, I thank God that His blessing and protection are always here for us...

Di tahun pandemi, tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk merayakan natal atau bahkan melanjutkan hidupnya di tahun 2021. Sangat beruntunglah kita karena masih sehat dan hidup hingga saat ini. 

Sebuah fenomena klasik untuk merayakan natal, menghias hiasan natal atau bahkan saling menukar kado. Tidak heran semua orang suka akan hari natal. Perayaan yang membawa sukacita dan memberi hiburan bagi kita di sela-sela hari kerja ataupun hari-hari tugas menumpuk bagi mahasiswa.

Uniknya, mayoritas orang tahu bahwa Desember adalah bulan natal, kebanyakan kota pun penuh dengan pernak-pernik hiasan natal. Namun, sayangnya tidak semua tahu kenapa kita merayakan natal dan mengucapkan "Merry Christmas". 

Bagi kaum nasrani, kita tahu dan percaya bahwa natal adalah hari kelahiran Juru Selamat kita. Hari raya yang patut dirayakan dan diingat. Akan tetapi, coba kita tanyakan pertanyaan ini sekali lagi pada diri kita: "Kenapa sih kamu ikut merayakan natal, apa signifikannya bagi hidupmu?"

Selama 4 tahun di Taiwan, sebetulnya aku tidak mendapatkan kesempatan untuk beribadah malam natal di negara ini (karena memang jumlah gereja yang sedikit dan pada umumnya tidak ada libur hari raya natal). Di tahun pandemi ini, ternyata kesempatan yang tidak terduga pun datang dan setelah selama 3 tahun off akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ibadah natal malam ini!

Pesan natal yang disampaikan sangat sederhana, yiatu: "Tuhan Yesus datang untuk memberikan hidup", sangat sinkron dengan keadaan saat ini, ketika banyak umat manusia kehilangan hidup karena virus Covid-19. 

Sejenak muncul di pikiranku bahwa pesan ini sangatlah berdampak bagi mereka di masa krisis (krisis yang membutuhkan hidup), tapi bagaimana dengan mereka yang memiliki kecukupan dan kelimpahan dalam hidup keseharian? Setelah kurenungkan lagi, ternyata Kristus tidak berhenti pada pesan "memberikan hidup", tapi lebih dari itu, yaitu "hidup yang berkelimpahan".

Mungkin sebagian mereka memiliki kecukupan dalam hidup keseharian; hidup yang nyaman dan tercukupi. Walau begitu, ada juga yang merasa kurang dan not alive dalam situasi yang berkecukupan ini; karena cukup itu relatif bagi semua orang. 

Ternyata, kedatangan Kristus bukan hanya memberikan hidup saja, tapi juga hidup yang berlimpah (inside out). Di malam natal ini, mari kita sama-sama memikirkan kembali, apakah selama ini kita sudah sungguh menanggapi pesan natal ini? Apakah hidup kita sungguh adalah hidup yang berkelimpahan? 

Sebagai penutup, kita pun diingatkan untuk senantiasa menjadi "terang dan garam" bagi dunia yang gelap ini. Terkadang memang gelapnya tidak terekspos, tapi ketika terang itu muncul pastilah kegelapan itu terekspos secara jelas. Semangat untuk berjuang dan bertahan menjadi terang dan garam, karena panggilan ini tidaklah mudah, dan menuntut kesetiaan. 

Once again, Merry Christmas everyone!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kejadian di awal tahun 2021: Aku sakit lagi?

Bagiku, 2016 merupakan tahun yang penuh dengan kenangan karena di tahun ini banyak sekali pasang surut gelombang kehidupan yang aku alami. Dalam satu tahun, aku terbang ke dua negara yang berbeda, bukan untuk bertamasya melainkan untuk berobat. Ya, dapat dikatakan tahun ini merupakan tahun "tergelap" bagi kehidupan fisikku. Mengalami penderitaan yang tak kunjung henti, keluar masuk ruang operasi, dan aku pun (dan ibuku) dituntut untuk belajar sabar. Setelah lewat tahun ini, akupun merasa aku sudah lebih dewasa karena berhasil melalui rintangan yang ada. Alhasil, siapa yang menduga gelombang dua penderitaan kini muncul kembali? Ya, ternyata selang 5 tahun, arus penyakit lainpun tiba di hidupku. Tepat satu tahun setelah tahun Covid-19... 2021 adalah tahun penuh harapan bagi banyak orang, tidak asing terdengar dimana-mana bahwa kita semua mengharapkan perubahan. Sudah cukup menderita karena Covid sepanjang tahun 2020. Akan tetapi, tentunya tidak semua harapan kita berjalan semul
Rabu, 09 Juni 2021 "Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha" - Jerome Polin Akhir-akhir ini aku suka sekali menonton YouTube Jerome Polin, dan dalam minggu ini baru saja kesampean membaca buku yang menceritakan kisah hidupnya berjudul "Mantappu Jiwa". Dari bukunya aku belajar bahwa hidup itu ga pernah mudah dan Jerome adalah seorang pemuda yang gigih berjuang dan pantang menyerah, ia juga selalu membawa seluruh usahanya di dalam doa kepada Tuhan. Salah satu quotes yang aku suka dari bukunya yaitu: Seperti kata orang banyak jalan menuju ke Roma, berarti banyak juga jalan menuju kesuksesan. Namun ternyata Roma yang kita tuju belum tentu Roma yang Tuhan maksud." Setelah membaca sebagian dari bukunya dan setiap kali menonton videonya, aku selalu termotivasi untuk bangkit lagi. Bersyukur karena Tuhan bangkitkan orang yang humble seperti Jerome Polin.  Pada hari ini, tanggal 09 Juni 2021 aku mau cerita sedikit tentang health condition ku. Kemarin genap 3 bulan aku me

Jakarta + hujan deras = ...

Sebuah peristiwa yang sulit membuatku belajar banyak hal... Senin, 9 Februari 2015                Sebuah peristiwa 2 tahun yang lalu pun terulang. Hujan deras kembali mengguyur kota Jakarta yang ramai ini. Jalan raya yang awalnya kering, kini terlihat seperti sungai yang mengalir. Sungai itu tidak lain adalah banjir. Ketika banjir, aku bisa melihat berbagai macam ekspresi orang. Ada yang senang, ada pula yang menggerutu, tapi ada juga yang tetap bersyukur. Peristiwa ini juga membuatku bisa belajar dan merefleksikan banyak hal...                Pagi itu aku masuk sekolah. Hujan deras terus turun membasahi jalan. Awalnya, aku mengira bahwa hanya sedikit dari kami yang masuk, tapi ternyata dugaanku salah. Pelajaran berlalu seperti biasa. Namun, ketika hujan tidak henti-hentinya turun dengan deras, banyak dari kami yang bersemangat untuk pulang. Sebetulnya aku bingung dengan tindakan mereka. Jika memang bersemangat untuk pulang, untuk apa masuk sekolah? Lagipula bukankah mereka ta