Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Merry Christmas 2020

Another day to celebrate Christmas night (via online streaming). Although 2020 is a tough year for everyone, I thank God that His blessing and protection are always here for us... Di tahun pandemi, tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk merayakan natal atau bahkan melanjutkan hidupnya di tahun 2021. Sangat beruntunglah kita karena masih sehat dan hidup hingga saat ini.  Sebuah fenomena klasik untuk merayakan natal, menghias hiasan natal atau bahkan saling menukar kado. Tidak heran semua orang suka akan hari natal. Perayaan yang membawa sukacita dan memberi hiburan bagi kita di sela-sela hari kerja ataupun hari-hari tugas menumpuk bagi mahasiswa. Uniknya, mayoritas orang tahu bahwa Desember adalah bulan natal, kebanyakan kota pun penuh dengan pernak-pernik hiasan natal. Namun, sayangnya tidak semua tahu kenapa kita merayakan natal dan mengucapkan "Merry Christmas".  Bagi kaum nasrani, kita tahu dan percaya bahwa natal adalah hari kelahiran Juru Selamat kita. Hari raya
keluhan (pelajar) Duh, tugas lagi tugas lagi, demen banget sih guru kasih tugas. Gatau apa ya satu minggu bukan cuman pelajaran dia, masih banyak tugas lain yang harus dikerjain. Numpuk pula...  (pekerja) Huuuftt... lembur lagi hari ini, padahal kemaren bilangnya minggu ini ga akan lembur, eh... tau2nya si bos tambahin kerjaan baru, katanya urgent besok pagi harus uda kelar...  (pengangguran) Lima, enam, tujuh... uda lamaran kedelapan ni.. sampe kapan ditolak terus... huftt hidup-hidup, kerja buat sesuap nasi aja susah banget deh ya  (bos)  Malam ini ada meeting, besok pagi uda harus take off keluar kota, lusa balik lagi untuk meeting sama clien. kapan ya hari pensiun tiba? (orang pensiun) Teringat masa muda ketika tenaga masih banyak, waktu masih ada, sekarang berjalanpun aku sulit... memang tinggal tunggu hari saja ... *** Ternyata, hidup manusia itu selalu dipenuhi keluhan ya, di posisi manapun, kita seringkali mengeluh dan merasa tidak puas. Kalau ada satu hari untuk mengabulkan sa
Limited moments in life...  Tulisan ini muncul dalam perenungan sejenak akan masa kini dan masa depan  Ternyata setiap tahap kehidupan itu ada momen kadaluarsanya... Ada momen bahagia atas momen-momen keberhasilan Ada momen bersedih akan hal-hal yang menyakitkan Ada momen berapi-api penuh dengan kemarahan Ada momen bertanya-tanya akan masa depan yang selalu buram Ada momen sendu memikirkan masa lalu yang tidak bisa terulang Ada momen penuh dengan kuriositas yang tinggi akan masa depan yang akan datang     ...dan ternyata setiap momen ada masanya; titik mulai, berlangsung, dan berakhir. Berhadapan dengan setiap momen yang ada, sungguh menguji respon dan reaktif kita. "jangan menyerah, semua ada masanya" sebuah frasa yang menyemangati, karena mereka tahu semua ada waktunya. Memang benar, semua ada masanya Untuk itulah kita seringkali mendengar "jangan mudah puas ketika sukses, jangan berlarut dalam kesedihan, kita harus move on " because all moments are limited and pr
 Kenapa ya kita suka cuan 赚  ? cuan (zhuan) adalah bahasa mandarin yang berarti "untung dari uang yang didapatkan" Tulisan ini merupakan ringkasan dan refleksi dari seri Cultura Anima ke-6 yang diadakan secara online oleh GRII Pusat Sore, semoga bisa menjadi berkat! Apa yang uang janjikan sampai-sampai manusia berjerih payah untuk mendapatkannya, dengan pemikiran "semakin banyak semakin baik"? Well , memang tidak bisa dipungkiri uang adalah salah satu medium yang seringkali dianggap menjanjikan kehidupan yang lebih baik karena ketika kita memiliki uang maka kita punya kuasa dan pilihan untuk memilih standard living yang lebih baik. Namun, apakah pernyataan ini benar-benar benar? Kita tahu, uang adalah alat ukur buatan manusia yang juga adalah bentuk kebudayaan (karena di zaman dulu seperti pada zaman batu, uang belum eksis). Dari sisi ini kita tahu bahwa uang bukan segalanya, ia hanya satu bagian dari aspek kehidupan manusia yang memang punya link secara tidak lang

Studi lanjut, pilihan atau kewajiban?

Studi lanjut, pilihan atau kewajiban? Tulisan di bawah ini merupakan catatan dan tulisan reflektif dari seminar #saltshakerseries yang diadakan secara online oleh GRII Kelapa Gading pada hari Kamis, 3 September 2020.  Selamat membaca!      P ada zaman dahulu, belajar adalah kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki banyak waktu luang, maka dari itu study berasal dari kata " leisure " yang artinya "waktu luang". Jumlah buku pengetahuan yang adapun tidaklah banyak dan memerlukan biaya yang cukup besar untuk mengakses semuanya itu. Tidak heran, pendidikan dianggap sebagai bagian dari kaum elit yang tidak dimiliki semua kalangan. Namun, zaman berubah begitu pula dengan  pandangan akan pendidikan. Kini, tidak sedikit orang dapat bersekolah bahkan di beberapa negara, pendidikan merupakan hal yang diwajibkan oleh pemerintah.      Di Indonesia, kita tentunya tidak asing dengan tingkat pendidikan dasar yang ada secara umum, yaitu SD,SMP,SMA. Ketika sudah

Imamat, kitab tentang apa?

Perenungan singkat dari kitab Imamat Teringat bahwa dulu aku pernah bertekad membaca seluruh kitab perjanjian lama dalam kurun waktu tertentu, tapi hal itu terhenti ketika aku membaca kitab imamat yang penuh dengan peraturan rumit, detail, dan yang terkesan tidak nyambung dengan keadaan zaman ini. Karena itulah, semangatku hilang dan pada akhirnya aku berhenti melanjutkan pembacaan kitab ini dan beralih kepada kitab yang lain. Selang berapa waktu, kembali aku dihadapkan pada pilihan untuk me- challange diri sendiri, dan akhirnya memutuskan ikut program BABER (Baca Alkitab Bersama) yang diselenggarakan oleh GRII Taipei. Komitmen, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan proses yang dijalani. Lagi-lagi ada saja pasang surutnya, dalam bentuk dan situasi yang beragam. Pada hari ini, 07 Agustus 2020, aku berhasil membaca habis kitab ini, FINALLY! Rasanya senang karena ini adalah pencapaian simple dengan perjalanan yang complex . Membaca kitab imamat itu butuh konsentrasi yang tinggi, teru