Langsung ke konten utama

Perkataan yang kasar itu...

Apa Perasaan Kalian saat Mendengar Teman-Teman Kalian Bicara Kasar?

Halo sobat! Selamat siang.... Hari ini saya akan menceritakan sedikit dari pengalaman saya sekaligus menceritakan mengenai bagaimana perasaan saya saat mendengar teman saya berkata kasar, selamat membaca ...

    Waktu saya kelas 7, saya punya teman perempuan yang selalu bicara kasar, dan perkataan kasar yang dia ucapkan itu dianggap biasa aja... Saya sempat sebal, sedih dan bingung kenapa ya dia bisa kayak gitu, maksudnya kenapa sih waktu dia ngomong itu dia ga mikirin perasaan orang lain? Memang sih, remaja zaman sekarang bisa dikatakan sudah menganggap 'enteng' perkataan kasar itu, di satu sisi mereka tau kalo perkataan kasar itu memang ga baik, tapi nyatanya mereka tetap aja tuh ngomong kayak gitu.... Teman saya ini setiap hari bicara kasar (saya sampai capek mendengarnya) dan kalau ditegur sama guru, dia bukannya berpikir ulang tapi justru dia memaki-maki guru itu dan sebal sama guru itu...     
    Akan tetapi, waktu saya di kelas 9, saya melihat ada perubahan dalam diri dia, dia memang masih bicara kasar tapi tidak sesering dan separah dulu dan saya sadar kalau perubahan yang ada dalam diri dia itu tidak mungkin terjadi tanpa pimpinan Tuhan, doa dari guru dan teman-teman... Saya cukup senang waktu melihat dia perlahan-lahan berubah dan saat itu saya sangat bersyukur sama Tuhan atas perubahan yang terjadi pada dirinya.. Dulunya, saya sempat berpikir kalau teman saya ini uda ga mungkin bisa diubah -teman saya ini benar2 memiliki sikap yang keras- dan kalau dia berubah itu benar2 ajaib... Tapi ternyata, pikiran saya waktu itu salah total karena terbukti dia bisa berubah... Satu hal yang bisa saya pelajari melalui peristiwa ini, yaitu: tidak ada yang tidak mungkin / musthail bagi Tuhan, walaupun saya -manusia- menganggap itu mustahil terjadi tapi nyatanya salah dan saya menyadari kalau manusia itu benar2 terbatas..... 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Limited moments in life...  Tulisan ini muncul dalam perenungan sejenak akan masa kini dan masa depan  Ternyata setiap tahap kehidupan itu ada momen kadaluarsanya... Ada momen bahagia atas momen-momen keberhasilan Ada momen bersedih akan hal-hal yang menyakitkan Ada momen berapi-api penuh dengan kemarahan Ada momen bertanya-tanya akan masa depan yang selalu buram Ada momen sendu memikirkan masa lalu yang tidak bisa terulang Ada momen penuh dengan kuriositas yang tinggi akan masa depan yang akan datang     ...dan ternyata setiap momen ada masanya; titik mulai, berlangsung, dan berakhir. Berhadapan dengan setiap momen yang ada, sungguh menguji respon dan reaktif kita. "jangan menyerah, semua ada masanya" sebuah frasa yang menyemangati, karena mereka tahu semua ada waktunya. Memang benar, semua ada masanya Untuk itulah kita seringkali mendengar "jangan mudah puas ketika sukses, jangan berlarut dalam kesedihan, kita harus move on " because all moments are limited and pr

Jakarta + hujan deras = ...

Sebuah peristiwa yang sulit membuatku belajar banyak hal... Senin, 9 Februari 2015                Sebuah peristiwa 2 tahun yang lalu pun terulang. Hujan deras kembali mengguyur kota Jakarta yang ramai ini. Jalan raya yang awalnya kering, kini terlihat seperti sungai yang mengalir. Sungai itu tidak lain adalah banjir. Ketika banjir, aku bisa melihat berbagai macam ekspresi orang. Ada yang senang, ada pula yang menggerutu, tapi ada juga yang tetap bersyukur. Peristiwa ini juga membuatku bisa belajar dan merefleksikan banyak hal...                Pagi itu aku masuk sekolah. Hujan deras terus turun membasahi jalan. Awalnya, aku mengira bahwa hanya sedikit dari kami yang masuk, tapi ternyata dugaanku salah. Pelajaran berlalu seperti biasa. Namun, ketika hujan tidak henti-hentinya turun dengan deras, banyak dari kami yang bersemangat untuk pulang. Sebetulnya aku bingung dengan tindakan mereka. Jika memang bersemangat untuk pulang, untuk apa masuk sekolah? Lagipula bukankah mereka ta

Kejadian di awal tahun 2021: Aku sakit lagi?

Bagiku, 2016 merupakan tahun yang penuh dengan kenangan karena di tahun ini banyak sekali pasang surut gelombang kehidupan yang aku alami. Dalam satu tahun, aku terbang ke dua negara yang berbeda, bukan untuk bertamasya melainkan untuk berobat. Ya, dapat dikatakan tahun ini merupakan tahun "tergelap" bagi kehidupan fisikku. Mengalami penderitaan yang tak kunjung henti, keluar masuk ruang operasi, dan aku pun (dan ibuku) dituntut untuk belajar sabar. Setelah lewat tahun ini, akupun merasa aku sudah lebih dewasa karena berhasil melalui rintangan yang ada. Alhasil, siapa yang menduga gelombang dua penderitaan kini muncul kembali? Ya, ternyata selang 5 tahun, arus penyakit lainpun tiba di hidupku. Tepat satu tahun setelah tahun Covid-19... 2021 adalah tahun penuh harapan bagi banyak orang, tidak asing terdengar dimana-mana bahwa kita semua mengharapkan perubahan. Sudah cukup menderita karena Covid sepanjang tahun 2020. Akan tetapi, tentunya tidak semua harapan kita berjalan semul